Jumat, 15 April 2016




Prompt#111_ Janji (Lagi) untuk Mas Gus

Berulang kali tatapan tanpa dosa itu menghampiriku, rasa takut bercampur bahagia yang tak mampu ia sembunyikan benar-benar membuat hatiku miris. 


Aku genggam tangan hitam legam yang cukup kekar itu dengan sepenuh hati, berharap apa yang akan terjadi beberapa menit mendatang, tak akan membuat hatiku hancur.

“Aku mencintaimu Mas Gus, berjuanglah demi anak kita.” bisik ku kepadanya, sesaaat sebelum rasa sakit yang makin menjadi menghampirinya.

“Aku mohon Mir, apapun yang akan terjadi, jangan kau berkhianat dengan janji mu lagi.” pinta Mas Gus penuh harap

Aku hanya mengangguk lemas, tak mampu bersumpah janji lagi di hadapan Mas Gus.

lagi-lagi Aku khawatir kalau-kalau  hari yang aku tunggu-tunggu ini merupakan kiamat lagi bagiku.
.
“Iya Gus,  terus tarik nafas yang dalam lalu dorong !” Teriak Wak Doyok, dukun persalinan yang dengan sabar  menunggu Mas Gus sejak semalam.

Guratan yang terlihat di wajah Mas Gus benar-benar menyiratkan kesakitan yang mendalam, belum lagi terikan yang keluar dari tenggorokannya berhasil membuatku ngilu.

Detik yang menegangkan untuk Mas Gus kian berlalu, sekarang justru rasa khawatir benar-benar menghantuiku.

Suara terikan yang aku tunggu kini datang, dengan cemas aku tatap wajah Wak Doyok. 

Lamat-lamat aku amati ekspresi Wak Doyok, ekspresi putus asa itu benar-benar membuatku jantungan.

Segera aku dekati Wak Doyok,
Dan segera aku amati wajah baru itu.


Deg.


Bagaikan ribuan bom jatuh di hadapan ku, sudah empat kali ini terjadi, sudah empat kali Mas Gus menghadiahiku anak laki-laki.

“Mir..” lirih Mas Gus yang belum sadar betul dari kontraksinya

“Maaf Mas Gus, aku berkhianat lagi aku tak ingin kehidupan kita hancur, aku yakin dia pasti mengerti.”
 
Segera aku berlari sambil membawanya yang berada di pelukanku.
 
Aku tak ingin seorang pun tau tentang keberadaannya.

Aku tak ingin seorang pun menghujaniku dengan hinaan.

Secepat kilat aku membawanya menemui saudara-saudaranya ke tempat yang paling indah, yang pastinya lebih baik dari negeri ini.










 *Jika ini benar-banar terjadi
mungkin akan lahir istilah emansipasi lelaki :)



1 komentar: